Siapa Yang Tak Mati?

Friday, February 24, 2006


Suatu ketika ada seorang janda yang sangat berduka karena anak satu-satunya mati. Sembari membawa jenasah anaknya, wanita ini menghadap Sang Guru untuk meminta mantra atau ramuan sakti yang bisa menghidupkan kembali anaknya.

Sang Guru mengamati bahwa wanita di hadapannya ini tengah tenggelam dalam kesedihan yang sangat mendalam, bahkan sesekali ia meratap histeris.

Alih-alih memberinya kata-kata penghiburan atau penjelasan yang dirasa masuk akal, Sang Guru berujar:
"Aku akan menghidupkan kembali anakmu, tapi aku membutuhkan sebutir biji lada."

"Itu saja syaratnya?" tanya wanita itu dengan keheranan.

"Oh, ya, biji lada itu harus berasal dari rumah yang anggota penghuninya belum pernah ada yang mati."

Dengan "semangat 45", wanita itu langsung beranjak dari tempat itu, hatinya sangat entusias, "Guru ini memang sakti dan baik sekali, dia akan menghidupkan anakku!"

Dia mendatangi sebuah rumah, mengetuk pintunya, dan bertanya:
"Tolonglah saya. Saya sangat membutuhkan satu butir biji lada. Maukah Anda memberikannya?"
"Oh, boleh saja,"
jawab tuan rumah. "Anda baik sekali Tuan, tapi maaf, apakah anggota rumah ini belum pernah ada yang mati?"
"Oh, ada, paman kami meninggal tahun lalu."
Wanita itu segera berpamitan karena dia tahu bahwa ini bukan rumah yang tepat untuk meminta biji lada yang dibutuhkannya.

Ia mengetuk rumah-rumah berikutnya, semua penghuni rumah dengan senang hati bersedia memberikan biji lada untuknya, tetapi ternyata tak satu pun rumah yang terhindar dari peristiwa kematian sanak saudaranya.
"Ayah kami barusan wafat...," "Kakek kami sudah meninggal...," "Ipar kami tewas dalam kecelakaan minggu lalu...," dan sebagainya.

Ke mana pun dia pergi, dari gubuk sampai istana, tak satu tempat pun yang memenuhi syarat tidak pernah kehilangan anggotanya. Dia malah terlibat dalam mendengarkan cerita duka orang lain. Berangsur-angsur dia menyadari bahwa dia tidak sendirian dalam penderitaan ini; tak seorang pun yang terlepas dari penderitaan.

Pada penghujung hari, wanita ini kembali menghadap Sang Guru dalam keadaan batin yang sangat berbeda dengan sebelumnya.
Dia mengucap lirih, "Guru, saya akan menguburkan anak saya."
Sang Guru hanya mengangguk seraya tersenyum lembut.

Mungkin saja Sang Guru bisa mengerahkan kesaktian dan menghidupkan kembali anak yang telah mati itu, tetapi kalau pun bisa demikian, apa hikmahnya?

Bukankah anak tersebut suatu hari akan mati lagi juga?
Alih-alih berbuat demikian Sang Guru membuat wanita yang tengah berduka itu mengalami pembelajaran langsung dan menyadari suatu kenyataan hidup yang tak terelakkan bagi siapa pun: siapa yang tak mati?

Penghiburan sementara belaka bukanlah solusi sejati terhadap peristiwa dukacita mendalam seperti dalam cerita di atas.

Penderitaan hanya benar-benar bisa diatasi dengan pengertian yang benar akan dua hal:

(1) kenyataan hidup sebagaimana adanya, bukan sebagaimana maunya kita, dan
(2) bahwasanya pada dasarnya penderitaan dan kebahagiaan adalah sesuatu yang bersumber dari dalam diri kita sendiri.

sumber : milis.

Read more...

World without Engineers:

Thursday, February 23, 2006

Aeronautical Engineers

Aeronautical Engineers


Electronics Engineers

Electronics Engineers


Mechanical Engineers

Mechanical Engineers


Civil Engineers
Civil Engineers

Communication Engineers
Communication Engineers

Computer Engineers
Computer Engineers

sumber : milis

Read more...

Ber FS ria

Saturday, February 11, 2006


Akhrinya ketularan juga nih, gara2 mbak ku maksa2 ikutan, katanya pengen tau fs itu kaya apa akhirnya daftar deh, dan disana aku liat temen2 sma ku dulu (smu negeri 1 jember), dan liat banyak temen2 mereka. lucu juga ya ternyata foto mereka. tapi sayang aku belum upload fotoku, kapan ya...?

hanya menunggu waktu yang tepat.

Read more...

Selesai Sudah

Friday, February 10, 2006


Akhirnya selesai sudah....
Mulai kemarin, afdruk foto, fotokopi slip spp dan slip pembayaran iom.
dan hari ini adalah hari terakhir aku melakukan aktifasi, dimana sebelumnya (tepatnya pagi ini) aku harus 2 kali bolak balik pergi ke BNI, yah... walaupun gak terlalu jauh, tapi ya capek juga, jadi ilang deh makanan yang sudah aku konsumsi pagi ini....

Tapi akhirnya pengorbananku (cie... emang apaan pake pengorbanan) membuahkan hasil, dan selesai sudah aktivasi, yang berarti aku sudah bisa KRS-an.

Read more...

About This Blog

Blog ini berisikan semua tulisan, baik dari misbah atau dari sumber lain. Isinya segala hal yang ingin diinfokan kepada teman-teman yang lain.
Selamat menikmati, dan terimakasih telah berkunjung ke blog misbah.

Recent Posts

  © Blogger template Cumulus by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP